“Assalamualaikum, Pak. Maaf, saya mau minta tolong carikan tukang kunci. Kunci motor saya terjebak di bagasinya.”
“Siap bu.”
Dan tidak sampai setengah jam, datanglah dua orang lelaki yang satu pakai motor, satunya lagi dengan becak.
Yang naik motor, itu tukang kunci.
Yang naik becak itu Pak Khalid, orang yang saya mintai tolong tadi.
Pak Khalid itu tukang becak istimewa. Usianya sekitar 45-50 tahunan lah. Perawakannya kecil tapi gesit. Sehari-hari mangkal di depan RSUD Indramayu. Tapi pekerjaannya gak hanya nge-becak, apa saja dilakoni. Mengurus bpjs atau persyaratan pasien RSUD, cabut rumput, bahkan saya minta tolong beliin gas dan cari tukang kunci ini. Katanya, “apa saja Bu yang penting halal.”
Kalau sudah bertemu beliau, harus menyiapkan waktu lebih karena beliau akan bercerita tentang anaknya. Bertemu di mana pun dan kapan pun. Dengan cerita yang sama. Kalaupun ada lebihnya sedikit saja tentang info terbaru.??
Tapi saya gak bosan juga dengarnya. Bagi saya itu adalah kebahagiaan dan kebanggaan yang dirasakan oleh seorang orang tua terhadap keberhasilan anaknya. Apalagi statusnya hanya sebagai tukang becak. Saya kagum makanya saya tulis, agar teman-teman juga merasakannya.
Anaknya seorang hafidz Alquran. Diterima di PTN ternama di Bandung melalui bidik misi. Bingung saat anaknya minta kuliah, tambah bingung lagi saat anaknya diterima.
Tapi MasyaAllah, kemudahan itu selalu datang untuk mereka. Ada yang memberi laptop, ada juga yang memberi biaya pengurusan dan ongkos bolak-balik Indramayu-Bandung. Sekarang tinggal gratis di asrama juga menerima beasiswa hingga biaya hidup. Beberapa waktu lalu kabarnya menang lomba karya tulis, saya lupa dapat hadiahnya apa Ternyata sejak SMP, anak itu sudah menerima beasiswa.
Begitu pula dengan tempat tinggalnya. Beliau bisa punya rumah masih kisaran kota dan di tepi jalan yang memungkinkan masuk mobil katanya (bukan di gang sempit). Didapatkannya pun dengan pertolongan Allah.
Siapa yang tak merinding mendengarnya?
Walaupun butuh usaha keras buat saya mencerna kata-katanya, karena beliau menggunakan campuran bahasa daerah dan bicaranya cepat.?
Tapi saya yakin, dibalik keberhasilan anaknya pasti ada peran mereka sebagai orang tua. Setelah ngobrol panjang lebar, saya menyimpulkan : MEREKA DITOLONG ALLAH KARENA MEREKA MENJAGA ALLAH.
Menjaga kejujuran terhadap amanah apapun yang diberikan oleh orang, istrinya tidak pernah ngerumpi dengan tetangga, tidak diijinkan juga kredit barang (Prinsipnya: biar miskin asal jangan hutang), mengajarkan aqidah yang baik dan mendekatkan anak-anaknya dengan Alquran.
MasyaAllah.
Mengingatkan saya kembali untuk :
???Menjaga Allah dalam keluarga saya, agar Allah juga menjaga dan mengurus kami.
Innallaha ma’ana.???
Indramayu, di pagi yang terguyur hujan, 29 Januari 2019.
#NoPictNoHoax ya✌️?